Ganda Putri Terbaik Indonesia (masih) Liliyana Natsir/Vita Marissa
Mengingat bahwa negeri ini sempat memiliki ganda putri yang cukup baik, Liliyana Natsir/Vita Marissa. Selalu menyenangkan apabila membahas tentang mereka. Apa salahnya jika kita coba flashback kembali, apa saja yang sudah mereka lakukan untuk Indonesia...
Berawal dari China Masters 2007, dimana Liliyana dan Vita berhasil menjuarai turnamen tersebut. Tampil sebagai unggulan terbawah tak menjadi penghalang untuk Liliyana/Vita dapat melaju ke final dan mengalahkan ganda tuan rumah, Yang Wei/Zhao Tingting dengan skor 12-21 21-15 21-16. Kemenangan ini seakan menjadi kejutan manis bagi Indonesia. Dengan demikian, Liliyana/Vita mematahkan dominasi China di turnamen China Masters. Namun sayang, keberhasilan Liliyana/Vita tidak diikuti oleh Markis/Hendra yang kalah straight oleh Cai/Fu.
Sea Games 2007 pun ganda putri baru ini bisa berbicara. Di nomor perseorangan, Liliyana/Vita berhasil memboyong medali emas setelah mengalahkan rekan 1 negaranya, Jo Novita/Greysia Polii 21-14 21-14. Di nomor beregu, pasangan ini juga cukup menyumbang poin sehingga tim bulutangkis putri Indonesia juga meraih medali emas.
Berlanjut ke Uber Cup 2008, yang memang menjadi tujuan untuk Liliyana/Vita menjadi ganda putri. Bertempat di Istora Senayan, Jakarta, tim Uber Indonesia memulai perjuangannya dengan mengalahkan Jepang 4-1 dan membungkam Belanda 5-0 tanpa balas. Tim Uber (beserta tim Thomas) Indonesia pun berhasil melaju ke perempat final dan keluar sebagai juara grup.
Di perempat final, tim Uber Indonesia menumbangkan Hongkong 3-0. Liliyana/Vita sendiri tampil di partai kedua dan berhasil mengalahkan Koon Wai Chee/Chau Hoi Wah 21-14 21-14.
Di semifinal Uber Cup 2008, Indonesia ditantang Jerman. Liliyana/Vita tak diturunkan dalam pertandingan kali ini, namun Indonesia berhasil mengalahkan Jerman 3-1. Mengingat bahwa tim Uber Indonesia dianggap sebagai tim underdog oleh tim negara lain, namun dengan menembus final, menjadi pembuktian bahwa tim Uber Indonesia 2008 patut diperhitungkan. Keberhasilan tim Uber untuk menembus final tak diikuti oleh tim Thomas yang harus takluk oleh Korea di semifinal.
Final Uber Cup 2008, Indonesia ditantang tim kuat, China. Masih teringat jelas bahwa Liliyana/Vita tampil begitu gemilang di partai kedua, setelah di partai pertama, Maria Kristin tak mampu mengalahkan Xie Xingfang. Partai kedua ini memang dikenal sebagai partai ter-seru di final Uber Cup. Disaksikan oleh ribuan penonton di Istora Senayan seakan menjadi penyuntik semangat untuk Liliyana/Vita. Namun pada akhirnya Liliyana/Vita harus mengakui keunggulan ganda putri pertama dunia kala itu, Yang Wei/Zhang Jiewen dengan skor 21-15 19-21 21-16 dalam waktu 80 menit. Raut wajah kecewa pun terlihat dari Liliyana Natsir maupun Vita Marissa. Firdasari yang main di partai ketiga pun tak mampu menembus Lu Lan. Indonesia kalah 3-0 dari China dan keluar sebagai runner-up Uber Cup 2008.
Tak sampai disitu, Liliyana/Vita juga berhasil menjuarai turnamen Indonesia Open 2008, setelah di final mengalahkan Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dari Jepang straight 21-15 21-14. Liliyana/Vita lalu dikirim ke Olimpiade Beijing 2008, namun sayang, di babak awal Liliyana/Vita harus menyerah lagi terhadap Yang Wei/Zhang Jiewen, dan kali ini straight 19-21 15-21. Liliyana Natsir berhasil meraih medali Perak bersama Nova Widianto, sementara Vita Marissa gagal meraih medali perunggu bersama Flandy Limpele.
SEA Games 2011 lalu, Liliyana/Vita kembali dipasangkan. Dan dalam final beregu melawan Thailand, Liliyana/Vita gagal menyumbang angka untuk Indonesia. Saat Kejurnas PBSI yang lalu pun Liliyana/Vita kembali lagi dipasangkan.
Dengan demikian, saya pun dapat menyimpulkan bahwa Liliyana/Vita memang masih menjadi ganda putri terbaik Indonesia saat ini. Walaupun mungkin bukan ganda tetap, tetapi dengan perjuangan serta prestasi mereka untuk Indonesia sangatlah patut diapresiasi. Teruslah menjadi ganda putri terbaik Indonesia yang patut dicontoh, Liliyana Natsir/Vita Marissa!
Berawal dari China Masters 2007, dimana Liliyana dan Vita berhasil menjuarai turnamen tersebut. Tampil sebagai unggulan terbawah tak menjadi penghalang untuk Liliyana/Vita dapat melaju ke final dan mengalahkan ganda tuan rumah, Yang Wei/Zhao Tingting dengan skor 12-21 21-15 21-16. Kemenangan ini seakan menjadi kejutan manis bagi Indonesia. Dengan demikian, Liliyana/Vita mematahkan dominasi China di turnamen China Masters. Namun sayang, keberhasilan Liliyana/Vita tidak diikuti oleh Markis/Hendra yang kalah straight oleh Cai/Fu.
Sea Games 2007 pun ganda putri baru ini bisa berbicara. Di nomor perseorangan, Liliyana/Vita berhasil memboyong medali emas setelah mengalahkan rekan 1 negaranya, Jo Novita/Greysia Polii 21-14 21-14. Di nomor beregu, pasangan ini juga cukup menyumbang poin sehingga tim bulutangkis putri Indonesia juga meraih medali emas.
Berlanjut ke Uber Cup 2008, yang memang menjadi tujuan untuk Liliyana/Vita menjadi ganda putri. Bertempat di Istora Senayan, Jakarta, tim Uber Indonesia memulai perjuangannya dengan mengalahkan Jepang 4-1 dan membungkam Belanda 5-0 tanpa balas. Tim Uber (beserta tim Thomas) Indonesia pun berhasil melaju ke perempat final dan keluar sebagai juara grup.
Di perempat final, tim Uber Indonesia menumbangkan Hongkong 3-0. Liliyana/Vita sendiri tampil di partai kedua dan berhasil mengalahkan Koon Wai Chee/Chau Hoi Wah 21-14 21-14.
Di semifinal Uber Cup 2008, Indonesia ditantang Jerman. Liliyana/Vita tak diturunkan dalam pertandingan kali ini, namun Indonesia berhasil mengalahkan Jerman 3-1. Mengingat bahwa tim Uber Indonesia dianggap sebagai tim underdog oleh tim negara lain, namun dengan menembus final, menjadi pembuktian bahwa tim Uber Indonesia 2008 patut diperhitungkan. Keberhasilan tim Uber untuk menembus final tak diikuti oleh tim Thomas yang harus takluk oleh Korea di semifinal.
Final Uber Cup 2008, Indonesia ditantang tim kuat, China. Masih teringat jelas bahwa Liliyana/Vita tampil begitu gemilang di partai kedua, setelah di partai pertama, Maria Kristin tak mampu mengalahkan Xie Xingfang. Partai kedua ini memang dikenal sebagai partai ter-seru di final Uber Cup. Disaksikan oleh ribuan penonton di Istora Senayan seakan menjadi penyuntik semangat untuk Liliyana/Vita. Namun pada akhirnya Liliyana/Vita harus mengakui keunggulan ganda putri pertama dunia kala itu, Yang Wei/Zhang Jiewen dengan skor 21-15 19-21 21-16 dalam waktu 80 menit. Raut wajah kecewa pun terlihat dari Liliyana Natsir maupun Vita Marissa. Firdasari yang main di partai ketiga pun tak mampu menembus Lu Lan. Indonesia kalah 3-0 dari China dan keluar sebagai runner-up Uber Cup 2008.
Tak sampai disitu, Liliyana/Vita juga berhasil menjuarai turnamen Indonesia Open 2008, setelah di final mengalahkan Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dari Jepang straight 21-15 21-14. Liliyana/Vita lalu dikirim ke Olimpiade Beijing 2008, namun sayang, di babak awal Liliyana/Vita harus menyerah lagi terhadap Yang Wei/Zhang Jiewen, dan kali ini straight 19-21 15-21. Liliyana Natsir berhasil meraih medali Perak bersama Nova Widianto, sementara Vita Marissa gagal meraih medali perunggu bersama Flandy Limpele.
SEA Games 2011 lalu, Liliyana/Vita kembali dipasangkan. Dan dalam final beregu melawan Thailand, Liliyana/Vita gagal menyumbang angka untuk Indonesia. Saat Kejurnas PBSI yang lalu pun Liliyana/Vita kembali lagi dipasangkan.
Dengan demikian, saya pun dapat menyimpulkan bahwa Liliyana/Vita memang masih menjadi ganda putri terbaik Indonesia saat ini. Walaupun mungkin bukan ganda tetap, tetapi dengan perjuangan serta prestasi mereka untuk Indonesia sangatlah patut diapresiasi. Teruslah menjadi ganda putri terbaik Indonesia yang patut dicontoh, Liliyana Natsir/Vita Marissa!
Comments
Post a Comment